Reza Nurhilman, pengusaha sukses asal Bandung, ini terkenal dengan bisnis keripiknya yang melegenda. Sosok Reza dikenal sebagai salah satu profil orang sukses di Indonesia yang berhasil menghasilkan omzet hingga Rp 7 miliar per bulan.

Keripik Maicih pertama kali muncul di 2010 dengan promosi memanfaatkan media sosial Twitter. Mereka menggunakan strategi jualan ‘mendadak’ di beberapa wilayah khususnya Bandung dengan mobil si penjual.

Sampai akhirnya bisa menjadi salah satu brand keripik ternama di masyarakat yang diingat sampai skarang dengan level kepedasan 1-10.

Saat mengamati iklannya, mungkin kamu penasaran untuk mencobanya. Atau kamu bahkan penggemar berat krupuk buatan Reza ini?

Sebelum menjadi pengusaha muda yang berhasil seperti kini, jalan yang mesti ditempuh oleh Reza tidaklah mudah.

Reza Nurhilman atau biasa dipanggil AXL sudah mulai usaha sejak di bangku sekolah. Pada mulanya usaha Maicih terinspirasi dari jajanan keripik pedas yang dijual seorang nenek yang tinggal di sekitar rumahnya.

Saat itu ia hanya langganan untuk membeli keripik tersebut sebelum akhirnya berani menjual ke teman-teman di sekolah. Responsnya ternyata baik hingga Reza dapat memberi label merk ke bisnis keripiknya dengan sebutan “Maicih”

Beragam usaha dikerjakannya, mulai dari berjualan pupuk sampai produk elektronik. Tetapi, usaha tersebut kurang berhasil walaupun dia memerlukan banyak tarif untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

Sampai suatu hari, Reza diajak oleh sahabatnya ke Cimahi untuk menjajal krupuk pedas yang sedap buatan seorang nenek.

Memang benar krupuk lada pedas itu rasanya sedap sekali, sayangnya makanan tersebut kurang dipasarkan. Hasilnya, dia bahkan bertanya mengenai resep krupuk tersebut dan meminta izin sang nenek untuk menjualnya.

Dengan bermodalkan lima belas juta rupiah, Reza mengawali bisnis krupuk pedas levelnya yang diberikan nama Maicih.

Mulanya, dia cuma memproduksi 50 bungkus dengan varian jenjang pedas 1–5 dan menjajakannya dengan berkeliling kampung. Tak cuma berkeliling, dia juga memanfaatkan media sosial seperti Twitter dan Facebook supaya dagangannya semakin laku.

Uniknya lagi, dia mewujudkan jargon khusus dikala berkomunikasi di media sosial. Misalnya adalah dengan membahasakan dirinya sebagai “emak” dan pembeli sebagai “cucu”.

Reseller dari produknya bahkan mempunyai julukan tersendiri, adalah jenderal. Bahkan, dia juga membikin istilah untuk membuktikan orang yang ketagihan dengan produknya dengan kata “tericih-icih”. Wah, kreatif sekali, ya?

Pelan melainkan pasti, krupuk Maicih buatan Reza laku keras di pasaran. Dari yang cuma memproduksi 50 bungkus, kemudian meningkat menjadi 2.000 bungkus per hari.

Tak cuma bisa melanjutkan kuliah, dia juga menjadi jutawan muda. Pasalnya, omzet pria asal Bandung ini bisa mencapai Rp30 juta per harinya.

Di era digital ini, memasarkan bisnis jauh lebih mudah dengan adanya media sosial. Kamu bisa memanfaatkannya untuk membikin bisnismu lebih maju.

Tentunya tidak sekadar membuatnya saja, melainkan kamu bisa membuatnya semenarik mungkin sehingga cakap perhatian pengguna media sosial. Lazimnya, yang unik dan menarik akan pesat memperoleh perhatian dari warganet.

Selain itu, kamu juga perlu menentukan mutu produk yang kamu buat. Asal viral saja melainkan mutu tidak pantas, bisa jadi tidak akan membikin bisnismu bertahan lama.

Sekiranya memang benar-benar serius mau memasarkan bisnismu melewati media sosial, kamu bisa mencontoh metode yang dilaksanakan oleh Reza ini.

Itulah kisah inspiratif dari Keripik Maicih. Semoga bermanfaat.