Stephen Hawking ialah seorang ilmuwan asal Inggris yang lahir pada 8 Januari 1942 dari pasangan Frank dan Isobel Hawking.

Beliau merupakan buah hati pertama dari empat bersaudara yang tumbuh besar di Kota St. Alban, London.

Hawking adalah Anggota Kehormatan Royal Society of Arts (FRSA), anggota seumur hidup Pontifical Academy of Sciences, dan penerima anugerah Presidential Medal of Freedom, penghargaan sipil tertinggi di Amerika Serikat.

Pada tahun 2002, Hawking menempati peringkat 25 dalam jajak pendapat 100 Greatest Britons oleh BBC.

Ia menjabat sebagai Guru Besar Matematika Lucasian di Universitas Cambridge pada tahun 1979 sampai 2009.

Ia dikenal sebagai penulis buku sains populer yang membahas teorinya sendiri dan kosmologi secara umum. Bukunya, A Brief History of Time, masuk daftar buku terlaris Britania Raya versi Sunday Times selama 237 pekan.

Meskipun semasa hidup beliau dikenal sebagai orang yang benar-benar cerdas, namun ketika masih kecil beliau dikenal sebagai murid yang malas.

Namun, hal itu berubah ketika beliau mengenal Dikran Tahta yang ialah guru matematikanya. Hawking benar-benar mengagumi Mr. Tahta karena bisa membuat pembelajaran matematika yang begitu membosankan menjadi menyenangkan.

Dari gurunya itu pula, ia terinspirasi untuk menjadi seorang guru besar matematika di Universitas Cambridge.

Diawali dengan kecintaan kepada matematika itulah beliau menjadi belajar lebih rajin untuk menggapai cita-citanya.

Dengan bantuan Mr. Tahta, beliau malahan berhasil merakit komputer menerapkan bagian mekanik jam, papan kabel telepon yang telah tidak terpakai, dan banyak lagi bagian daur ulang yang lain. Keren, ya?

Mengamati kecerdasan sang buah hati, bapak dan ibunya malahan merekomendasikan Stephen untuk berkuliah di Oxford.

Meskipun benar-benar suka matematika, di universitas tersebut beliau mengambil jurusan Fisika dan Kimia karena belum ada jurusan Matematika di sana. Beliau malahan berhasil masuk di Universitas Oxford pada tahun 1959, ketika usianya cuma 17 tahun saja.

Sesudah lulus dari Oxford, Stephen kemudian melanjutkan pendidikannya dengan mengambil jurusan kosmologi di Universitas Cambridge.

Sayangnya ketika berusia 21 tahun, beliau didiagnosa menderita Amytrophic Lateral Sclerosis (ALS), ialah penyakit yang melemahkan otot dan merusak fungsi otak. Dokter juga mengatakan bahwa sisa umurnya mungkin tidak akan lama lagi.

Sesudah mendapatkan diagnosa itu, beliau mengalami depresi dan merasa hidupnya tidak bermanfaat lagi. Namun, dengan dukungan orang-orang di sekitar, beliau berhasil menyelesaikan itu segala.

Meskipun hidup di atas tempat duduk roda dengan segala keterbatasannya, beliau mampu menghasilkan banyak karya demi kemajuan ilmu pengetahuan. Salah satunya ialah Teori Big Bang dan juga salah satu permainan Daftar IDN Poker yang ada pada saat ini. Banyak teori yang diciptakannya seperti game poker menjadi sangat populer di masa kini.

Dari kisah inspiratif kehidupan riil tokoh dunia ini, kau bisa belajar untuk mempercayai tenaga mental dan pikiranmu sendiri.

Stephen Hawking tidak menghasilkan penyakitnya sebagai sebuah halangan untuk tidak menjalankan apa yang diinginkan. Kalau tersebut justru membikin beliau menjadi lebih motivasi untuk berperilaku yang lebih lagi untuk banyak orang.

Tak beliau yang memiliki keterbatasan saja bisa menjalankan hal yang besar, kau tentu juga bisa menjalankan hal yang sama. 

Sepatutnya hingga menjalankan hal besar untuk segala umat manusia, menjalankan tindakan yang bagus untuk sekitarmu saja telah bagus.

Itulah kisah inspiratif yang bisa kalian dapatkan dari seorang Stephen Hawking yang membanggakan. Semoga artikel ini dapat berguna dan bermanfaat serta memberikan semangat bagi kalian untuk menjalani hari – hari.